Selamat Datang Diblog Saya Ini Semoga Postingan Saya Bisa Bermanfaat Bagi Para Pembaca Sekalian

Selasa, 29 November 2011

PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK PADA MASA ORDE BARU

,


Interaksi atau hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi bukan hanya terjadi antara manusia dan lingkungannya, juga terjadi antar sesama manusia. Hubungan yang terjadi tidak terbatas hanya dalam dsatu wilayah, tetapi juga wilayah-wilayah lainnya. Misalnya antar desa dengan kota, antara kota dengan kota atau bahkan lebih luas lagi. Oleh karena itu interaksi ini dapat diartikan sebagai suatu hubungan timbal-balik yang saling mempengaruhi antara dua wilayah kota atau lebih, yang dapat melahirkan gejala, kenampakan atau permasalahan baru.
Berdasarkan pendapat dari edward Ullman, terdapat tiga faktor utama yang saling mempengaruhi atau menghambat timbulnya interaksi kota, yaitu:
Adanya wilayah yang saling melengkapi (regional complementarity);
Adanya kesempatan untuk berinteraksi (interventing opportunity)
Adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang (spacial transperability).
Dalam kaitannya dengan interaksi kota tersebut, maka mobilitas penduduk dapat diartikan sebagai suatu perpindahan penduduk, baik secara teritorial, spacial, atau geografis. Konsep mobilitas penduduk ini mengandung arti bahwa terjadinya interaksi masyarakat antara dua kota berlangsung secara intensif. Misalnya, interaksi yang terjadi antara masyarakat dan berbagai kota yang ada dipulau jawa semakin bertambah marak dengan adanya dukungan sarana transportasi, bahkan waktu tempuh pun semakin singkat.
Mobilitas penduduk  yang semakin ofensif ini diikuti dengan mobilitas barang atau informasi diantara masyarakat dari dua kota tersebut. Akhirnya ketiga faktor itu dapat memperkuat interaksi antara kedua kota tersebut.
Terjadinya interaksi tidak hanya terjadi antar kota saja, tetapi lebih khusus lagi yaitu antara kota dan desa. Interaksi yang terjadi antara kota dan desa-desa yang mengelilingi itu, sebagai akobat kota dijadikan pusat pertemuan dari desa-desa yang ada di sekitarnya. Bahkan kota terletak ditengah-tengah suatu wilayah dan dikelilingi oleh desa-desa.
Hubungan timbal balik yang terjadi antara kota dengan kota maupun kota dan desa dapat menyebabkan munculnya gejala-gejala baru yang meliputi aspek ekonomi, sosial, maupun budaya. Gejala-gejala ini dapat bersifat positif maupun negatif bagi desa dan kota.***

Pertumbuhan penduduk

,
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.

Nilai pertumbuhan penduduk

Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai kecil dimana jumlah individu dalam sebuah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai persentase jumlah individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam rumus: P = Poekt
\mathrm{Nilai\ pertumbuhan} = \frac{(\mathrm{populasi\ di\ akhir\ periode}\ -\ \mathrm{populasi\ di\ awal\ periode})} {\mathrm{populasi\ di\ awal\ periode}}
Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase populasi ketika dimulainya periode. Yang merupakan




\mathrm{Rasio\ pertumbuhan} = \mathrm{Nilai\ pertumbuhan} \times 100%.

Nilai pertumbuhan penduduk dunia


Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas muat suatu wilayah atau lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk. Gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan kemacetan lalu lintas, meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Wilayah tersebut dapat dianggap "kurang penduduk" bila populasi tidak cukup besar untuk mengelola sebuah sistem ekonomi (lihat penurunan penduduk).

 Lihat pula

 

PERSEBARAN FAUNA DI DUNIA

,
Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan kemudian dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace (1876). Ada beberapa faktor alam yang mempengaruhi persebaran fauna di dunia yang bersifat menghambat, yaitu faktor-faktor fisikyang berhubungan dengan keadaan di bumi, misalnya :
  1. perairan (sungai, danau, laut)
  2. daratan (gunung, lembah, jurang, padang pasir dll)
  3. iklim (suhu, tekanan udara, kelembaban dll)
Alfred Russel Wallace mengelompokkan persebaran fauna di dunia menjadi 6 wilayah, yaitu :
Wilayah persebaran fauna di dunia
Wilayah persebaran fauna di dunia

1. Paleartic
Kawasan persebaran fauna paleartik meliputi bagian utara benua Asia dan Eurasia, Himalaya, Afghanistan, Persia, Afrika, Inggris dan Jepang.
2. Neartic
Kawasan ini meliputi daerah Holartic, yaitu meliputi seluruh Amerika Utara, dataran tinggi Meksiko dan Greenland
3. Ethiopian
Persebaran fauna Etipian ini meliputi daerah Afrika sebelah selatan, gurun Sahara, Madagaskar dan wilayah Arabia bagian selatan.
4. Oriental
Wilayah persebaran fauna oriental meliputi seluruh Asia Tenggara dan selatan termasuk Indonesia bagian barat.
5. Australian
Daerah yang termasuk dalam wilayah persebaran fauna Australis adalah benua Australia, Selandia Baru, Papua, Maluku dan pulau-pulau kecil di sekitar samudera Pasifik.
6. Neotropical
Daerah persebaran fauna Neotropical terbentang dari Amerika Selatan, Meksiko bagian selatan, termasuk Amerika Tengah

Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan Pengembangan Wilayah

,
Dalam Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur yang terkait kepadanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek  administratif dan atau aspek fungsional. Menurut Rustiadi, dkk. (2006) wilayah dapat didefinisikan sebagai unit geografis dengan batas-batas spesifik tertentu dimana komponen-komponen wilayah tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional. Sehingga batasan wilayah tidaklah selalu bersifat fisik dan pasti tetapi seringkali bersifat dinamis.
Komponen-komponen wilayah mencakup komponen biofisik alam, sumberdaya buatan (infrastruktur), manusia serta bentuk- bentuk kelembagaan. Dengan demikian istilah wilayah menekankan interaksi antar manusia dengan sumberdaya-sumberdaya lainnya yang ada di dalam suatu batasan unit geografis tertentu. Konsep wilayah yang paling klasik mengenai tipologi wilayah, mengklasifikasikan konsep wilayah ke dalam tiga kategori, yaitu (1) wilayah homogeny (uniform/homogenous region); (2) wilayah nodal (nodal region); dan (3) wilayah perencanaan (planning region atau programming region). Sejalan dengan klasifikasi tersebut, (Glason, 1974 dalam Tarigan, 2005) berdasarkan fase kemajuan perekonomian mengklasifikasikan region/wilayah menjadi 3, yaitu sebagai berikut.
  1. Fase pertama yaitu wilayah formal yang berkenaan dengan keseragaman / homogenitas. Wilayah formal adalah suatu wilayah geografik yang seragam menurut kriteria tertentu, seperti keadaan fisik geografi, ekonomi, sosial dan politik.
  2. Fase kedua yaitu wilayah fungsional yang berkenaan dengan koherensi dan interdependensi fungsional, saling hubungan antar bagian-bagian dalam wilayah tersebut. Kadang juga disebut wilayah nodal atau polarized region dan terdiri dari satuan-satuan yang heterogen, seperti desa-kota yang secara fungsional saling berkaitan.
  3. Fase ketiga yaitu wilayah perencanaan yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi.
Menurut Saefulhakim, dkk (2002) wilayah adalah satu kesatuan unit geografis yang antar bagiannya mempunyai keterkaitan secara fungsional. Wilayah berasal dari bahasa Arab “wālā-yuwālī-wilāyah” yang mengandung arti dasar “saling tolong menolong, saling berdekatan baik secara geometris maupun similarity”. Contohnya: antara supply dan demand, hulu-hilir. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan pewilayahan (penyusunan wilayah) adalah pendelegasian unit geografis berdasarkan kedekatan, kemiripan, atau intensitas hubungan fungsional (tolong menolong, bantu membantu, lindung melindungi) antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.
Wilayah Pengembangan adalah pewilayahan untuk tujuan pengembangan / pembangunan / development. Tujuan-tujuan pembangunan terkait dengan lima kata kunci, yaitu (1) pertumbuhan; (2) penguatan keterkaitan; (3) keberimbangan; (4) kemandirian; dan (5) keberlanjutan. Sedangkan konsep wilayah perencanaan adalah wilayah yang dibatasi berdasarkan kenyataan sifat-sifat tertentu pada wilayah tersebut yang bisa bersifat alamiah maupun non alamiah yang sedemikian rupa sehingga perlu direncanakan dalam kesatuan wilayah perencanaan.
Pembangunan merupakan upaya yang sistematik dan berkesinambungan untuk menciptakan keadaan yang dapat menyediakan berbagai alternatif yang sah bagi pencapaian aspirasi setiap warga yang paling humanistik.
Sedangkan menurut Anwar (2005), pembangunan wilayah dilakukan untuk mencapai tujuan pembangunan wilayah yang mencakup aspek-aspek pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan yang berdimensi lokasi dalam ruang dan berkaitan dengan aspek sosial ekonomi wilayah. Pengertian pembangunan dalam sejarah dan strateginya telah mengalami evolusi perubahan, mulai dari strategi pembangunan yang menekankan kepada pertumbuhan ekonomi, kemudian pertumbuhan dan kesempatan kerja, pertumbuhan dan pemerataan, penekanan kepada kebutuhan dasar (basic need approach), pertumbuhan dan lingkungan hidup, dan pembangunan yang berkelanjutan (suistainable development).
Pendekatan yang diterapkan dalam pengembangan wilayah di Indonesia sangat beragam karena dipengaruhi oleh perkembangan teori dan model ekonomi berkelanjutan melalui penyebaran penduduk lebih rasional, meningkatkan kesempatan kerja dan produktifitas (Mercado, 2002).
Menurut Direktorat Pengembangan Kawasan Strategis, Ditjen Penataan Ruang, Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (2002) prinsip-prinsip dasar dalam pengembangan wilayah adalah sebagai berikut.
  1. Sebagai growth center, pengembangan wilayah tidak hanya bersifat internal wilayah, namun harus  diperhatikan sebaran atau pengaruh (spred effect) pertumbuhan yang dapat ditimbulkan bagi wilayah sekitarnya, bahkan secara nasional.
  2. Pengembangan wilayah memerlukan upaya kerjasama pengembangan antar daerah dan menjadi persyaratan utama bagi keberhasilan pengembangan wilayah.
  3. Pola pengembangan wilayah bersifat integral yang merupakan integrasi dari daerah-daerah yang tercakup dalam wilayah melalui pendekatan kesetaraan.
Dalam pengembangan wilayah, mekanisme pasar harus juga menjadi prasyarat bagi perencanaan pengembangan kawasan. Dalam pemetaan strategic development region, satu wilayah pengembangan diharapkan mempunyai unsur-unsur strategis antara lain berupa sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan infrastruktur yang saling berkaitan dan melengkapi sehingga dapat dikembangkan secara optimal dengan memperhatikan sifat sinergisme di antaranya (Direktorat Pengembangan Wilayah dan Transmigrasi, 2003).

Pengertian, Definisi & Ciri Daerah Slum / Daerah Kumuh - Area, Wilayah, Lingkungan

,
Daerah slum / slums adalah daerah yang sifatnya kumuh tidak beraturan yang terfapat di kota atau perkotaan. Daerah slum umumnya dihuni oleh orang-orang yang memiliki penghasilan sangat rendah, terbelakang, pendidikan rendah, jorok, dan lain sebagainya. Di jakarta dan sekitarnya banyak terdapat daerah slum baik di tengah maupun pinggiran kota. Berikut ini adalah ciri-ciri daerah slum :
1. Banyak dihuni oleh pengangguran
2. Tingkat kejahatan / kriminalitas tinggi
3. Demoralisasi tinggi
4. Emosi warga tidak stabil
5. Miskin dan berpenghasilan rendah
6. Daya beli rendah
7. Kotor, jorok, tidak sehat dan tidak beraturan
8. Warganya adalah migran urbanisasi yang migrasi dari desa ke kota
9. Fasilitas publik sangat tidak memadai
10. Warga slum yang bekerja kebanyakan adalah pekerja kasar dan serabutan
11. Bangunan rumah kebanyakan gubuk / gubug dan rumah semi permanen

Definisi wilayah

,
Wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial dari sebuah kedaulatan. Pada masa lampau, seringkali sebuah wilayah dikelilingi oleh batas-batas kondisi fisik alam, misalnya sungai, gunung, atau laut. Sedangkan setelah masa kolonialisme, batas-batas tersebut dibuat oleh negara yang menduduki daerah tersebut, dan berikutnya dengan adanya negara bangsa, istilah yang lebih umum digunakan adalah batas nasional.

RPP Pertemuan Ketiga

,
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah
:
SMP 1 Negara
Mata Pelajaran
:
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
:
IX/1
Standar Kompetensi
:
Memahami Kondisi Perkembangan wilayah dan pusat pertumbuhan.
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi ciri-ciri negara wilayah dan pusat pertumbuhan. berkembang dan negara maju
Indikator
:
Mengidentifikasi ciri-ciri wilayah dan pusat pertumbuhan. negara maju dan negara berkembang.
Membuat peta wilayah dan pusat pertumbuhan. negara maju dan negara berkembang.
Memberi contoh negara-negara yang tergolong kedalam negara maju dan negara berkembang beserta alasannya.
Alokasi Waktu
:
1 x 10 menit

Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi ciri-ciri wilayah di indonesia
Mengidentifikasi ciri-ciri pusat pertumbuhan penduduk.
Mengamati atlas tentang persebaran negara maju dan berkembang dalam wilayah dan pusat pertumbuhan.
Membuat peta wilayah negara maju dan berkembang
Memberikan contoh negara yang tergolong maju di dunia
Memberikan contoh negara yang tergolong berkembang di dunia

Materi Pembelajaran
Ciri-ciri wilayah dan pusat pertumbuhan.
Peta persebaran negara maju dan negara berkembang
Contoh wilayah dan pusat pertumbuhan. di dunia

Metode Pembelajaran
Diskusi

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 3
Pendahuluan
a.
Apersepsi
:
menanyakan ciri-ciri negara maju dan berkembang melalui yahoo messenger.
b.
Motivasi
:
Menguatkan jawaban siswa & mengaitkan dengan materi yang akan di bahas
Kegiatan Inti
Siswa  menjelaskan tugas yang sebelumnya diberikan.
Guru membimbing siswa dalam pembelajaran.

Penutup
Memberi tes melalui e-mail.
Menugaskan siswa tentang perkembangan Negara maju dan berkembang

Penilaian
     .Penilaian tugas dilihat berdasarkan ketepatan mengumpul tugas dan hasil dari jawaban para siswa


                                                                                         Banjarmasin, 17 November 2011


                                                                                                  Arief Rahmani Azmi

RPP Bagian Kedua

,
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah
:
SMP 1 Daha Selatan
Mata Pelajaran
:
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
:
IX/1
Standar Kompetensi
:
Memahami Kondisi wilayah dan pusat pertumbuhan negara berkembang.
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi ciri-ciri wilayah dan pusat pertumbuhan negara berkembang dan negara maju
Indikator
:
Mengidentifikasi ciri-ciri wilayah dan pusat pertumbuhan negara maju dan negara berkembang.
Membuat peta wilayah negara maju dan negara berkembang.
Memberi contoh negara-negara yang tergolong kedalam negara maju dan negara berkembang beserta alasannya.
Alokasi Waktu
:
1 x 10 menit
Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi ciri-ciri wilayah dan pusat pertumbuhan negara berkembang.
Mengidentifikasi ciri-ciri wilayah dan pusat pertumbuhan negara maju
Mengamati atlas tentang persebaran wilayah dan pusat pertumbuhan negara maju dan berkembang
Membuat peta wilayah dan pusat pertumbuhan negara maju dan berkembang
Memberikan contoh wilayah dan pusat pertumbuhan negara yang tergolong maju di dunia
Memberikan contoh wilayah dan pusat pertumbuhan negara yang tergolong berkembang di dunia
Materi Pembelajaran
Ciri-ciri wilayah dan pusat pertumbuhan negara berkembang dan negara maju
Peta persebaran wilayah dan pusat pertumbuhan negara maju dan negara berkembang
Contoh neraga maju dan negara berkembang di dunia
Metode Pembelajaran
Diskusi
Praktek
Pengamatan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
a.
Apersepsi
:
Guru menanyakan tentang tugas yang diberikan sebelumnya
Kegiatan Inti
Guru memberikan informasi tentang :
Judul dan tema dari dibuat yang akan dibuat :
Persebaran negara-negara maju dan negara-negara berkembang di dunia”
Penutup
Menugaskan mempelajari materi pertemuan berikutnya.

Penilaian
     .Penilaian tugas dilihat berdasarkan ketepatan mengumpul tugas dan hasil dari jawaban para siswa




                                                                                         Banjarmasin, 12 November 2011


                                                                                               Arief Rahmani Azmi


RPP pertemuan pertama

,
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah
:
SMP 1 Kandangan
Mata Pelajaran
:
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
:
IX/1
Standar Kompetensi
:
Memahami Pengertian wilayah
Kompetensi Dasar
:
Mengidentifikasi ciri-ciri wilayah dan pusat pertumbuhan
Indikator
:
Mengidentifikasi ciri-ciri wilayah dan pusat pertumbuhan.
Membuat peta wilayah dan pusat pertumbuhan.
Memberi contoh pusat perkembangan di indonesia beserta alasannya.
Alokasi Waktu
:
1 x 10 menit
Tujuan Pembelajaran
Mengidentifikasi ciri-ciri wilayah di indonesia.
Mengidentifikasi ciri-ciri Pusat Pertumbuhan
Mengamati Pusat pertumbuhan
Membuat peta wilayah dan pusat pertumbuhan
Memberikan contoh wilayah di indonesia
Memberikan contoh wilayah dan pusat pertumbuhan

Materi Pembelajaran
Ciri-ciri wilayah dan pusat pertumbuhan
Peta persebaran wilayah dan pusat pertumbuhan
Contoh wilayah dan pusat pertumbuhan di dunia

Metode Pembelajaran
1. Tatap muka
2. Diskusi melalui yahoo messenger


Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1

Pendahuluan
a.
Apersepsi
:
Setelah menampilkan peta dunia melalui blog, menanyakan pada siswa kepadatan penduduk di indonesi
b.
Motivasi
:
menjelaskan sekilas dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari melalui yahoo messenger.

Kegiatan Inti
Guru memberikan materi yang harus didiskusikan oleh siswa melalui blog tentang :
 1. Ciri-ciri wilayah di indonesia
2. Ciri-ciri pusat pertumbuhan
3. Contoh-contoh wilayah di indonesia
4. Contoh-contoh pusat pertumbuhan

Penutup
Guru memberi tugas tentang contoh wilayah di indonesia dan di kirim melalui e-mail : zeusazmi@yahoo.com satu minggu kemudian.

Penilaian
     .Penilaian tugas dilihat berdasarkan ketepatan mengumpul tugas dan hasil dari jawaban para siswa




                                                                                         Banjarmasin, 7 November 2011


                                                                                                  Arief Rahmani Azmi

Pencerah hati


Fitur SMS Gratis Blog Ini

 

Jendela Dunia Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates